Saturday, February 7, 2009

POSISI SEKSUAL BAGI WANITA

Banyak posisi tradisional seksual, termasuk posisi missionary, tidak membuatnya
mudah bagi wanita untuk mencapai orgasme. Hal ini lebih disebabkan menurunnya
tingkat stimulasi pada klitoris.
Apapun yang Anda lakukan, ingat prinsip ICS : It’s the Clitoris, Stupid. Hampir setiap
orang tahu orgasme pria dihasilkan dari stimulasi pada penis. Hampir setiap kegiatan
seks dilakukan dengan memberi rangsangan pada penis. Tetapi, orang mencari-cari
untuk mencapai orgasme pada wanita dalam vagina atau mencari G-spot yang
belum jelas.
Banyak posisi dan kegiatan seksual tidak melakukan stimulasi clitoris dengan efektif.
Lebih parah lagi, orang yakin jika hubungan seksual tradisional tidak membawa
wanita mencapai orgasme, hal ini disebabkan kurangnya kreatur atau wanita
tertentu memiliki masalah.
Dalam kaitan dengan kesenangan seksual, penis dan klitoris, keduanya menjadi
terangsang dengan darah selama kesenangan seksual. Keduanya menjadi tegang
dengan cukup stimulasi seksual dan sebagai sumber utama orgasme yang perlu
stimulasi fisik langsung untuk hasil orgasme maksimal.
Banyak orang pikir “seks” sama dengan posisi missionary (pria diatas/hubungan
antar alat kelamin). Posisi ini sangat baik untuk memberikan rangsangan pada penis,
tetapi tidak cukup banyak bagi penis untuk menyentuh klitoris dengan posisi ini.

The coital aligment technique (CAT) adalah teknik yang masih sering dilakukan
dengan posisi missionary. Lebih dari sekedar gerakan dasar, teknik ini memberikan
suatu rocking motion yang merangsang klitoris lebih baik. Awalnya pria melakukan
penetrasi lewat kaki yang direnggangkan dan sedikit ditekuk, kemudian angkat
tubuh pria sedikit lebih atas ke bagian depan tubuh wanita sehingga dorongannya
membuat sentuhan dengan klitoris. Pada waktu bersamaan penis juga mengalami
ransangan yang sama. Dengan menyandarkan ke kanan atau kiri tubuhnya, pria
dapat menahan sebagian beratnya. Penting bagi pria untuk mensantaikan tubuhnya
lebih atas. Wanita kemudian dapat merangkulkan kakinya ke badan pria.
Teknik CAT memberikan pria dan wanita gabungan dorongan untuk melakukan
pekerjaan. Pada dasarnya, CAT adalah kebalikan dari posisi missionary dengan pria
diatas dan saling berhadapan (CAT juga dapat dilakukan dengan wanita diatas)

No comments:

Post a Comment